Di era digital saat ini, kecepatan dan kenyamanan pengguna saat mengakses website sangat menentukan kesuksesan sebuah situs. Tak hanya dari sisi desain dan konten, tetapi juga dari sisi performa teknis. Salah satu cara efektif untuk meningkatkan kinerja web dengan Lighthouse adalah dengan mengidentifikasi dan memperbaiki masalah performa yang memengaruhi pengalaman pengguna.
Lighthouse menjadi standar industri karena memberikan laporan lengkap tentang berbagai aspek website: mulai dari kecepatan muat halaman, stabilitas tata letak, hingga kesiapan interaksi pengguna.
Artikel ini akan membahas bagaimana Lighthouse bekerja dan bagaimana Anda bisa menggunakannya untuk membuat website lebih cepat dan ramah pengguna.
Lighthouse adalah alat otomatis dari Google yang berfungsi meningkatkan kualitas halaman web. Alat ini dapat diakses melalui:
Versi terbaru (7.x ke atas) dilengkapi fitur seperti tampilan screenshot elemen, yang memudahkan pengembang mengidentifikasi masalah visual secara langsung.
Lighthouse mengevaluasi lima aspek utama sebuah halaman:
Namun dalam konteks ini, kita akan fokus pada aspek performance, khususnya tiga metrik utama yang disebut Core Web Vitals.
Core Web Vitals adalah tiga metrik penting dari Google untuk menilai pengalaman pengguna saat membuka sebuah halaman. Ketiganya berkaitan dengan kecepatan, stabilitas, dan responsivitas halaman web:
Mengukur waktu untuk menampilkan elemen terbesar di layar. LCP ideal di bawah 2,5 detik sejak halaman mulai dimuat.
Mengukur kestabilan tata letak. Nilai yang baik adalah di bawah 0,1, agar elemen tidak berpindah saat dimuat.
Simulasi dari First Input Delay (FID) di lingkungan lab. Idealnya, waktu blokir harus di bawah 200 ms.
Lighthouse bekerja dalam lingkungan lab, artinya hasilnya berupa simulasi, bukan data dari pengguna nyata.
Untuk data dunia nyata, gunakan:
Namun, Lighthouse tetap ideal untuk pengujian awal karena hasilnya konsisten dan mudah dianalisis.
Audit "Performance" di Lighthouse akan menunjukkan elemen yang menjadi LCP—biasanya berupa gambar, video, atau blok teks besar.
Jika LCP adalah gambar, lakukan optimasi berikut:
<link rel="preload">
untuk memuat lebih awal.Gambar LCP yang dimuat lambat akibat lazy loading bisa menurunkan skor. Lighthouse akan memberi peringatan seperti "Avoid lazy loading LCP image".
Solusinya: muat gambar LCP secara langsung tanpa lazy loading.
CLS yang buruk biasanya disebabkan elemen berpindah saat loading. Contoh penyebab:
width
dan height
.Solusinya:
font-display: swap
pada font web.Untuk menghindari CLS akibat iklan:
Animasi berat yang tidak menggunakan GPU dapat memperlambat website. Gunakan properti yang mendukung akselerasi GPU seperti:
transform
opacity
Hindari properti seperti top
, left
, atau width
yang memengaruhi layout secara langsung.
Lighthouse memberikan skor performa 0–100. Prioritaskan perbaikan pada bagian “Opportunities” dan “Diagnostics”.
Lakukan langkah berikut:
Lighthouse adalah alat efektif untuk meningkatkan performa website, terutama dalam mengoptimalkan Core Web Vitals: LCP, CLS, dan TBT. Hasil audit yang diberikan dapat menjadi panduan awal untuk optimasi teknis dan pengalaman pengguna.
Ingat, performa web bukan sekadar skor, tapi pengalaman nyata pengguna. Semakin optimal situs Anda, semakin besar peluang interaksi, retensi, dan konversi.
Kombinasikan audit Lighthouse dengan data nyata dari pengguna untuk hasil terbaik, dan lakukan perbaikan secara berkelanjutan.
Baca Juga: Tips Terbaik untuk Menerapkan On-Page SEO di Website Anda
Referensi: web.dev