Meningkatkan Kinerja Web dengan Lighthouse

Mulida Asti
9 May, 2025
informaweblog.com-Meningkatkan Kinerja Web dengan Lighthouse
Foto oleh Freepik

Di era digital saat ini, kecepatan dan kenyamanan pengguna saat mengakses website sangat menentukan kesuksesan sebuah situs. Tak hanya dari sisi desain dan konten, tetapi juga dari sisi performa teknis. Salah satu cara efektif untuk meningkatkan kinerja web dengan Lighthouse adalah dengan mengidentifikasi dan memperbaiki masalah performa yang memengaruhi pengalaman pengguna.

Lighthouse menjadi standar industri karena memberikan laporan lengkap tentang berbagai aspek website: mulai dari kecepatan muat halaman, stabilitas tata letak, hingga kesiapan interaksi pengguna.

Artikel ini akan membahas bagaimana Lighthouse bekerja dan bagaimana Anda bisa menggunakannya untuk membuat website lebih cepat dan ramah pengguna.

Apa Itu Lighthouse?

Lighthouse adalah alat otomatis dari Google yang berfungsi meningkatkan kualitas halaman web. Alat ini dapat diakses melalui:

Versi terbaru (7.x ke atas) dilengkapi fitur seperti tampilan screenshot elemen, yang memudahkan pengembang mengidentifikasi masalah visual secara langsung.

Lighthouse mengevaluasi lima aspek utama sebuah halaman:

  1. Performance (Kinerja)
  2. Accessibility (Aksesibilitas)
  3. Best Practices (Praktik Terbaik)
  4. SEO (Optimasi Mesin Pencarian)
  5. Progressive Web App (PWA)

Namun dalam konteks ini, kita akan fokus pada aspek performance, khususnya tiga metrik utama yang disebut Core Web Vitals.

Mengenal Core Web Vitals

Core Web Vitals adalah tiga metrik penting dari Google untuk menilai pengalaman pengguna saat membuka sebuah halaman. Ketiganya berkaitan dengan kecepatan, stabilitas, dan responsivitas halaman web:

1. Largest Contentful Paint (LCP)

Mengukur waktu untuk menampilkan elemen terbesar di layar. LCP ideal di bawah 2,5 detik sejak halaman mulai dimuat.

2. Cumulative Layout Shift (CLS)

Mengukur kestabilan tata letak. Nilai yang baik adalah di bawah 0,1, agar elemen tidak berpindah saat dimuat.

3. Total Blocking Time (TBT)

Simulasi dari First Input Delay (FID) di lingkungan lab. Idealnya, waktu blokir harus di bawah 200 ms.

Lighthouse: Simulasi Lab vs Dunia Nyata

Lighthouse bekerja dalam lingkungan lab, artinya hasilnya berupa simulasi, bukan data dari pengguna nyata.

Untuk data dunia nyata, gunakan:

  • Google Search Console
  • Chrome User Experience Report (CrUX)
  • Real User Monitoring (RUM)

Namun, Lighthouse tetap ideal untuk pengujian awal karena hasilnya konsisten dan mudah dianalisis.

Mengoptimalkan Elemen LCP

Audit "Performance" di Lighthouse akan menunjukkan elemen yang menjadi LCP—biasanya berupa gambar, video, atau blok teks besar.

Jika LCP adalah gambar, lakukan optimasi berikut:

  • Kompres gambar agar ukurannya lebih kecil.
  • Gunakan format modern seperti WebP.
  • Atur dimensi gambar sesuai kebutuhan.
  • Gunakan tag <link rel="preload"> untuk memuat lebih awal.

Lazy Loading dan LCP

Gambar LCP yang dimuat lambat akibat lazy loading bisa menurunkan skor. Lighthouse akan memberi peringatan seperti "Avoid lazy loading LCP image".

Solusinya: muat gambar LCP secara langsung tanpa lazy loading.

Menangani Cumulative Layout Shift (CLS)

CLS yang buruk biasanya disebabkan elemen berpindah saat loading. Contoh penyebab:

  • Gambar tanpa atribut width dan height.
  • Font web tanpa pengaturan fallback.
  • Iklan yang muncul tanpa slot khusus.

Solusinya:

  • Tetapkan dimensi gambar secara eksplisit.
  • Gunakan font-display: swap pada font web.
  • Sediakan ruang kosong untuk iklan.

Menangani Iklan yang Mengganggu Layout

Untuk menghindari CLS akibat iklan:

  • Gunakan container tetap untuk penempatan iklan.
  • Hindari penempatan iklan dinamis di bagian atas halaman.
  • Gunakan plugin Lighthouse khusus iklan untuk evaluasi lanjutan.

Optimasi Animasi

Animasi berat yang tidak menggunakan GPU dapat memperlambat website. Gunakan properti yang mendukung akselerasi GPU seperti:

  • transform
  • opacity

Hindari properti seperti top, left, atau width yang memengaruhi layout secara langsung.

Menindaklanjuti Hasil Audit Lighthouse

Lighthouse memberikan skor performa 0–100. Prioritaskan perbaikan pada bagian “Opportunities” dan “Diagnostics”.

Lakukan langkah berikut:

  • Buat daftar tugas optimasi.
  • Lakukan pengujian ulang setelah perbaikan.
  • Pastikan perubahan tidak merusak UX lainnya.

Kesimpulan

Lighthouse adalah alat efektif untuk meningkatkan performa website, terutama dalam mengoptimalkan Core Web Vitals: LCP, CLS, dan TBT. Hasil audit yang diberikan dapat menjadi panduan awal untuk optimasi teknis dan pengalaman pengguna.

Ingat, performa web bukan sekadar skor, tapi pengalaman nyata pengguna. Semakin optimal situs Anda, semakin besar peluang interaksi, retensi, dan konversi.

Kombinasikan audit Lighthouse dengan data nyata dari pengguna untuk hasil terbaik, dan lakukan perbaikan secara berkelanjutan.

Baca Juga: Tips Terbaik untuk Menerapkan On-Page SEO di Website Anda

Referensi: web.dev

linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram